Metrotvnews.com, Jakarta: Upaya menjangkau pelayanan
informasi kepada masyarakat luas di Tanah Air hingga daerah terdepan,
terluar, dan tertinggal (3T), Direktorat Jenderal Informasi dan
Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi (Ditjen
IKP-Kemenkominfo) menargetkan pembentukan 150 radio komunitas.
Hal tersebut dikemukakan Dirjen IKP Kemenkominfo.Freddy F Tulung pada
Focus Group Discussion (FGD) tentang Asia Media Summit (AMS) yang
dihadiri praktisi media massa dan organisasi jurnalis media di Jakarta,
Kamis (16/5).
Menurut Freddy, program Radio Komunitas merupakan bagian dari program
Desa Informasi yang sedang berjalan. Dijelaskan khusus wilayah terdepan,
terluar, dan tertinggal (3T) menjadi sangat penting mengingat akses
yang minim dalam mendapat sebaran informasi."
Wilayah mereka tersudut dari informasi dengan jangkauan sinyal yang
tidak memadai. Di lain pihak PBB telah menyepakati tahun 2015 sebanyak
50 persen penduduk dunia harus mendapat layanan informasi," ungkapnya.
Untuk itu, diperlukan penguatan kelembagaan informasi bagi masyarakat
agar mendapatkan sarana komunikasi diantaranya melalui radio komunitas
yang memuat nilai pendidikan dan bimbingan teknis untuk masyarakat.
Program desa informasi ,ungkapnya diambil dari anggaran sekitar 1,25
persen dari pendaptan provider telekomuinikasi di Indonesia yang
mencapai nilai sekitar Rp 1 triliun lebih untuk membangun infrastruktur
dasar di desa-desa.
Namun begitu, ia mengakui adanya sedikit hambatan dalam mewujudkan radio
komunitas pada perizinan.Pihaknya telah meminta rekomendasi Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) dan juga harus kerjasama denga KPI Daerah
(KPID). Selain itu,kata dia, pihaknya akan mengajak duduk bersama
kalangan praktisi media radio dan PRSSNI.
Dikatakan Radio Komunitas di desa desa kebanyakan terkait dengan budaya
adat dan agama yang mesti dibekali pelatihan pada konten menyangkut
pendidikan kebangsaan.
Dalam konteks hajatan AMS ke 10 di Menado pada 29-30 Mei mendatang yang
di ikuti 320 media asing dan baru 79 media nasional yang mendaftar,
Freddy mengingatkan pentingnya proses pembelajaran kepada negara lain
dalam pengelolaan radio komunitas.
"Kita mesti belajar dengan Bangladesh yang sukses kelola radio komunitas," pungkas Freddy. (Syarief Oebaidillah)
No comments:
Post a Comment